Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu DNS?

Apa itu DNS? Mari kita bahas dibawah

1️⃣. Peramban tidak tahu alamat IP Saat Anda mengetik situs web seperti https://www.infotutornya.online/ peramban Anda tidak tahu harus ke mana. Peramban membutuhkan alamat IP ("nomor telepon" situs web) tetapi tidak dapat mengingatnya. Masukkan DNS, daftar kontak internet. 

2️⃣. DNS seperti kontak telepon Anda Sama seperti Anda mencari "Bernard" di ponsel Anda alih-alih menghubungi nomornya, peramban Anda meminta server DNS untuk IP yang terkait dengan nama situs web. DNS memetakan nama ke alamat secara instan di balik layar. 

3️⃣. Resolver Stub dan Cache DNS Komputer Anda pertama-tama memeriksa secara lokal. Jika situs tersebut baru saja dikunjungi, IP tersebut mungkin ada di cache-nya. Jika tidak, stub resolver akan meminta server DNS yang dikonfigurasi dalam pengaturan jaringan Anda, yang seringkali disediakan oleh DHCP. 

4️⃣. DNS Google bersifat rekursif Server DNS seperti 8.8.8.8 tidak selalu tahu jawabannya. Sebaliknya, mereka bertanya ke server lain hingga menemukan sumber yang tepercaya. Ini seperti "mengenal orang yang mengenal orang lain." 

5️⃣. Server root menjalankan tugasnya Di puncak DNS terdapat server root, yang dijalankan oleh organisasi seperti NASA dan DoD. Mereka tidak memberikan IP. Mereka mendelegasikan. Anda meminta .online, mereka memberi Anda server TLD yang menanganinya.

6️⃣. Server TLD menangani domain tingkat kedua Selanjutnya, server TLD (seperti yang mengelola .online) mengarahkan Anda ke server DNS resmi untuk infotutornya.online. Sekarang kita hampir sampai. 

7️⃣. Server resmi mengetahui IP Cloudflare, misalnya, menyimpan berkas zona untuk infotutornya.online. Berkas ini berisi rekaman untuk file.infotutornya.online, termasuk alamat IP yang dibutuhkan peramban Anda. 

8️⃣. Semua ini terjadi dalam milidetik Bahkan ketika peramban Anda tidak mengetahui IP-nya, seluruh rangkaian kueri dan respons ini terjadi hampir seketika. Anda tidak pernah menyadarinya. Itulah keajaiban DNS. 

9️⃣. Namun, DNS tidak aman secara default Lalu lintas DNS biasanya tidak terenkripsi melalui port UDP 53. Siapa pun yang berada di tengah (peretas, ISP) dapat mengendusnya. Lebih buruk lagi, penyerang dapat memalsukan respons (spoofing DNS).

 🔟. Masuk DOH: DNS OVER HTTPS,
DOH menyembunyikan DNS dalam lalu lintas HTTPS terenkripsi, seperti menyembunyikan Waldo di tengah keramaian. Bahkan jika seseorang mengendus lalu lintas Anda, mereka tidak dapat melihat situs apa yang Anda kunjungi.

1️⃣1️⃣. Jadikan DOH sebagai default untuk semua orang. Alat seperti TwinGate memungkinkan Anda menerapkan DNS aman untuk semua pengguna. Tidak perlu mengonfigurasi setiap perangkat secara manual. Cukup dorong kebijakan dan setiap kueri akan menggunakan DOH secara otomatis.

1️⃣2️⃣. DNS dapat melakukan lebih banyak lagi. Catatan MX mengelola email. Catatan TXT mengamankan domain. PTR memungkinkan pencarian terbalik. CNAME menciptakan alias. DNS merupakan fondasi bagi keamanan dan struktur internet.

1️⃣3️⃣. Ingin kontrol lebih? Jalankan DNS Anda sendiri Dengan alat seperti AdGuard atau Pi-Hole di Raspberry Pi, Anda dapat menjalankan server DNS rekursif Anda sendiri. Blokir iklan, cache IP, dan rutekan kueri sesuka Anda.

DNS adalah mesin internet yang tak terlihat. Ia lebih kuat (dan rentan) daripada yang disadari kebanyakan orang. Kuasai DNS dan Anda dapat mengendalikan pengalaman internet Anda.

#dns #internet

Posting Komentar untuk "Apa Itu DNS?"